Asal usul Tahi Lalat

Rabu, 06 Juli 2011

Ada yang pernah berpikir gak darimana munculnya tahi lalat ? apakah memang benar jika tahi lalat itu memang datang dari "kotoran" lalat ?  oooh tentu bukan..
Sewaktu kita dilahirkan kulit kita bersih tanpa noda, apalagi "kotoran". Ternyata tahi lalat itu bukanlah sesuatu yang aneh bagi kita. Dia selalu mengikuti kemanapun kita pergi, karena memang dia adalah bagian dari tubuh kita. Tahi lalat atau nevus pigmentosus merupakan pertumbuhan kulit yang kecil, biasanya berwarna coklat tua atau hitam, kadang ada juga yang merah ataupun kuning coklat. Benda itu berasal dari sel-sel penghasil pigmen melanosit di kulit.
Tahi lalat yang banyak tersebar di seluruh permukaan kulit tubuh kita juga seringkali digunakan para peramal untuk memprediksi karakter, masalah cinta, kehidupan seks, dan masa depan seseorang.”Letak tahi lalat di perut sebelah kanan, menurut alam bawah sadar kami, adalah seseorang dengan gairah seks yang tinggi, dan untuk itu, dia perlu orang yang bisa menyeimbangi kemampuannya,” ujar seorang peramal maya mengenai letak tahi lalat yang ada di perut sebelah kanan.
Tahi lalat, atau dalam bahasa ilmiahnya sering disebut nevi, bukan hanya sesuatu yang manis dan menyenangkan, tetapi dia juga berpotensi untuk menjadi ganas dan liar. Tahi lalat dengan gejala tertentu dapat menyebabkan Melanoma maligna atau kanker kulit.
Munculnya tahi lalat pada manusia bukanlah proses yang dapat diduga dan tidak sesederhana meletakkan butiran kecil di kulit.Tahi lalat disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan abnormal dari sel-sel pigmen melanosit yang letaknya ada di bawah kulit di bagian yang lebih dalam.
Keabnormalan ini tidak perlu ditakuti karena semua orang mengalaminya dan itu adalah normal. Umumnya tahi lalat muncul pada masa anak-anak hingga usia 20 tahun, tapi ada juga yang terbentuk selama proses perkembangan janin yang disebut dengan congenital melanonev. Bahkan ada pula yang baru tampak di usia 40 tahun.
Dalam perkembangannya, tahi lalat ini awalnya agak berwarna gelap dan tampak datar, semakin kita dewasa dapat semakin membesar serta mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Kemudian menjadi menonjol dan kadang ada yang ditumbuhi rambut.
Adapun bentuk tahi lalat itu ada yang oval, bulat, tidak simetris dan macam-macam. Permukaan tahi lalat juga bervariasi, ada yang halus, ada pula yang kasar. Jumlah tahi lalat tiap orang berkisar antar 10 sampai 40 unit, bahkan ada yang memiliki hingga 100-an tahi lalat.
Ternyata, orang yang sering berjemur di bawah terik matahari memunyai kecenderungan memiliki lebih banyak tahi lalat. Pada wanita hamil, selama proses kehamilannya berlangsung, tahi lalat dapat tumbuh membesar serta bertambah gelap karena sel-sel pigmen memberikan respons terhadap kadar hormon.
Selain itu, faktor bawaan, usia dan hormon dapat juga memunculkan tahi lalat yang cukup besar, yang lebih dikenal dengan istilah ‘tompel’. Tompel dapat mengganggu penampilan seseorang apalagi jika berada di bagian wajah. Tahi lalat yang membesar itu biasanya juga diikuti keriput pada usia di atas 50 tahun.
Kaganasan nevi harus diwaspadai jika ukurannya bertambah besar, warnanya bertambah gelap atau tidak merata (tidak homogen), mengalami peradangan, perubahan warna dalam bentuk bintik-bintik, bentuknya tidak rata (tidak simetris), begitu juga dengan permukaannya, terjadi pendarahan, luka terbuka, gatal, nyeri, terletak pada bagian tubuh yang sering terbentur, tertekan, tergosok, atau tergores (seperti pada tangan, siku, telapak kaki), kemudian juga tempatnya tersembunyi di tempat yang tidak mudah dipantau (seperti di kulit kepala), atau juga kulit kita sering terpapar sinar matahari.


Menurut dr. Warih Andan Puspitosari, tahi lalat dengan gejala seperti di atas dapat berkembang menjadi tumor jinak atau kanker kulit (melanoma maligna). Melanoma maligna adalah yang paling berbahaya karena cepat menyebar melalui pembuluh darah, cepat berkembang biak di alat vital dan cepat pula menimbulkan kematian. Maka jika kita sudah mengenali adanya tanda-tanda seperti di atas, yang kemungkinan masih ditemukan di stadium awal dan secepatnya diobati, insya Allah bisa sembuh total. Kemudian jika masih ragu, sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter kulit, apakah tahi lalat tersebut perlu diangkat (tentunya dengan operasi) atau tidak.
Terakhir, jika ada perubahan bentuk pada tahi lalat, secepatnya periksakan diri ke dokter kulit sehingga penanganan dini dapat segera dilakukan. Selamat menjaga kesehatan kulit Anda, semoga tahi lalat anda dapat ditangani lebih dini.

2 komentar:

Shivan Verinda mengatakan...

Proses Terbentuknya Tahi Lalat
Tahi lalat adalah kumpulan sel-sel pigmen (melanosit) yang muncul di kulit. Selain karena bawaan genetika, karena bekas luka atau jerawat yang kemudian tumbuh berubah menjadi tahi lalat, tahi lalat juga bisa muncul disebabkan karena paparan sinar UV A maupun UV B. Melanosit merupakan penghasil zat melanin (zat pemberi warna kulit) yang dihasilkan oleh tubuh. Di dalam kulit manusia terdapat zat warna (pigmen) yang bertanggung jawab memberikan warna yang khas pada kulit manusia. Ada zat pigmen yang bernama pigmen karoten dan pigmen eumelanin. Pigmen karoten berguna untuk memberikan warna – warna kekuningan pada tubuh, sedangkan pigmen eumelanin berguna untuk memberi warna coklat kehitaman.

Meski umumnya melanosit tersebar merata sebagai sel yang berdiri sendiri, tapi kadang-kadang ada beberapa melanosit yang tumbuh berkumpul pada satu tempat dan membentuk sebuah titik hitam. kumpulan sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin pada satu tempat ini lah yang akan membuat tempat tumbuhnya menjadi titik hitam yang lalu kita kenal dengan sebutan “tahi lalat”.


MAU MENGHILANGKAN TAHI LALAT Tanpa Operasi?
Klik www.tahilalat.info
GARANSI Tahi Lalat Hilang tanpa bekas, pokoknya mulus deh, Jelas AMAN & Harganya Terjangkau. Khusus Wilayah Jakarta saja.

lokasi di jakarta utara di jl.teluk gong raya. untuk reservasi dan info lebih lengkapnya kontek 021-317-399-88 atau PIN BB 33043787. GARANSI!


BUKTI yang berbicara, Lihat di: http://www.youtube.com/watch?v=cbiEi5QerZc

kanu mengatakan...

artikelnya bagus, informatif. saran, warna tulisan tidak dimodif, hitam saja, agar nyaman dibaca pemirsa.

Posting Komentar